nusakini.com - Internasional - Menyebutnya sebagai pencapaian besar, Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada hari Selasa (3/8) bahwa negaranya telah mengirim lebih dari 110 juta dosis vaksin virus corona ke 65 negara yang paling parah menghadapi pandemi.

Biden mengatakan angka ini jauh lebih banyak dari 24 negara lain yang juga mendonasikan vaksin, termasuk Cina dan Rusia. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah AS tidak menaruh syarat dalam donasi ini.

• Kementan Apresiasi Ekspor Vaksin dan Obat Hewan oleh Pelaku Usaha
• Biden Dukung Kamala Haris Usai Nyatakan Mundur dari Pencalonan Presiden AS
• Brunai Darussalam Mendadak Masuk dalam Daftar Hitam AS, Ada Apa?
• Pasukannya Diusir dari Niger, Begini Respon Panglima Militer AS
• Niger Putuskan Akhiri Perjanjian Pangkalan Militer AS

"Tidak ada favoritisme dan tidak ada ikatan tertentu. Kami melakukan ini murni untuk menolong nyawa manusia demi menghentikan pandemi," tutur Biden.

Sebagian besar dosis vaksin AS telah dikirim melalui program yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu Koperasi COVAX, dan juga melalui kemitraan dengan komunitas seperti Uni Afrika dan Komunitas Karibia.

Biden menyatakan pemerintahannya telah memenuhi janji kampanyenya untuk mendonasikan paling tidak 80 juta dosis vaksin ke negara-negara yang membutuhkan. Ia juga mengatakan AS sedang memproses pembayaran untuk mengirim ratusan juta vaksin lagi dalam beberapa minggu kedepan.

Menurut pernyataan Gedung Putih, mulai pada akhir bulan Agustus, pemerintahan Biden akan mulai mengirim 500 juta dosis vaksin Pfizer untuk 100 negara dengan pendapatan rendah yang membutuhkan.